Tuduhan Rusia, Dua Jet Tempur AS Telah Jatuhkan Bom Fosfor Putih Di Suriah

Tuduhan Rusia, Dua Jet Tempur AS Telah Jatuhkan Bom Fosfor Putih Di Suriah
Tuduhan Rusia, Dua Jet Tempur AS Telah Jatuhkan Bom Fosfor Putih Di Suriah. Dua jet tempur F-15 Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan bom fosfor putih di sebuah kota di Provinsi Deir Ez-Zor, Suriah. Hal tersebut dikatakan Militer Rusia. Namun Pentagon langsung membantah tuduhan penggunaan senjata terlarang tersebut.
Menurut Pusat Rekonsilasi Rusia di Suriah, kota Hajin dibom dengan bom fosfor putih pada hari Sabtu. Pengunaan senjata yang dilarang di bawah Konvensi Jenewa itu menyebabkan kebakaran besar-besaran.
“Setelah serangan, kebakaran besar terlihat di daerah itu,” kata Letnan Jenderal Vladimir Savchenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah pada hari Minggu. Menurutnya, belum ada informasi tentang korban jiwa akibat pemboman tersebut.
Adapun penggunaan amunisi pembakar di wilayah penduduk sipil dilarang oleh Protokol III Konvensi 1980 tentang Senjata Konvensional Tertentu. AS menandatangani kembali protokol itu pada tahun 2009.
Sementara, juru bicara Pentagon Sean Robertson menyangkal jika dua jet tempur AS menjatuhkan bom fosfor putih di kota Hajin. “Saat ini, kami belum menerima laporan apapun tentang penggunaan fosfor putih,” katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (10/9/2018).
“Tak satu pun unit militer di daerah itu yang dilengkapi dengan amunisi fosfor putih dalam bentuk apa pun,” ujarnya.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS telah menggunakan amunisi fosfor putih selama konflik Suriah. Bom-bom itu bisa membuat asap putih tebal dan digunakan sebagai alat pembakar. Mereka mengkritik penggunaan amunisi di zona penduduk sipil karena dapat membunuh dan melukai dengan cara membakar orang hingga ke tulang.
Koalisi pernah mengakui melakukan serangan udara pada Juli di Suriah timur, di mana sisa-sisa militan ISIS atau Islamic State bersembunyi.
Di saat ketegangan AS dan Rusia memanas, tuduhan Moskow itu muncul dalam beberapa hari terakhir. Pemicunya adalah karena pemerintahan Donald Trump mempertimbangkan opsi militer jika Suriah mengabaikan peringatan AS terhadap penggunaan senjata kimia dalam serangan yang di Idlib. Provinsi Idlib merupakan daerah kantong pemberontak terbesar terakhir yang hendak diserang rezim Suriah.
Sementara itu, jet-jet tempur Rusia dan Suriah kembali meluncurkan serangan di Idlib dan Hama pada hari Minggu setelah pertemuan trilateral; Rusia-Iran-Turki, gagal menyetujui gencatan senjata.

Comments

Popular posts from this blog

Sebanyak 103 Jamaah Dipulangkan Lebih Cepat Melalui Mekanisme Tanazul

Ukir Sejarah Manis, Osaka Petenis Pertama Jepang Raih Grand Slam Di Amerika Serikat Terbuka